Minggu, 15 November 2015

Sosial Media


Berawal dari kejadian hari ini mengenai sosmed. Saya tergugah betapa banyaknya orang-orang yang menganggap penting dengan apa-apa yang diutarakan oleh orang lain di sosmed. Sekali lagi di Sosmed. Alkisah, Sekelompok orang merasa tersinggung dengan sekelompok orang lainnya yang mengutarakan sesuatu di sosmednya (nah lho, pusing gak bacanya :p). Saya mendengar cerita tersebut baik-baik dan berusaha mencerna apa yang terjadi dengan kelompok A yang sedemikian pedulinya dengan sosmed dan apa yang dipikiran kelompok B yang sedemikian isengnya. Saya tidak memberi komentar apapun, namun cukup jadi insight bagi saya kejadian ini.  


Hasilnya adalah saya jadi bolak balik melihat sosmed saya di masa lampau. Scroll FB, Scroll Twitter dll dan cukup membuat  tertawa, betapa reaktif sekali saya saat itu. Ada kejadian apa distatusin, dijadiin tulisan. Ada yang traktir buru-buru bikin status trus mention orangnya. How I Met Your Mother akan keluar season baru buru-buru distatusin dan tag orang-orang yang suka juga, di reply banyak orang dan jadi obrolan panjang serasa menjadi makhluk paling popular XD. 

Dan itu tidak terjadi saat ini, saya masih aktif di sosmed, tapi cuma sebagai silent reader aja. Scroll, baca, dan sekedar menikmati. Kalaupun mau komen dan bahas paling saya bahas dengan Suami, itu pun bukan di sosmed.. Ah betapa manusia itu cepat berubah, even itu di dunia maya. XD


Kayaknya udah lama banget saya jadi pengguna sosmed. Tidak bisa dipungkiri kalau sosmed sangat berpengaruh di kehidupan saya. Dari mulai kepo sampai dapat ilmu baru. Fungsi sosmed ini berganti seiring dengan berubahnya lingkungan saya, status dan bahkan hobi


Ketika kuliah, gak mau dong dibilang ketinggalan, segala macam sosmed dicoba. 1 kejadian bisa di update di semua sosmed. Popularitas di FB diukur dari semakin banyak Tag Photo of You dan seringnya upload foto via ponsel. Folder mobile upload seolah menunjukan bahwa ponselnya blackberry etc. XD. Kemanapun pergi check in forsquare dan update juga di twitter, tidak lupa temen perginya di mention, kalau reply via Retweet biar orang ngeliat chit chat saya dengan teman-teman saya. Oh How long.. Its super Ridiculous! XD


Fungsi sosmed berubah ketika saya kerja, bertambah usia, punya hobi baru dan teman yang dekat sudah berpencar dengan kehidupan barunya juga. 70% sosmed digunakan untuk mencari berita biar tetap kekinian dan 20% jadi ajang reuni dengan teman dan sisanya untuk belanja dan jualan online. Cari inspirasi, cari hobi baru. Saya ikut kelas self healing karena banyak belajar di sosmed. Ketemu guru Yoga saya yang sekarang karena sosmed. Gaya hidup sekarang, kemampuan masak, pilihan buku, film, musik, restoran, destinasi liburan semua tidak lepas dari sosmed, seolah-olah sosmed ini jadi penasihat saya.. Ingin makan serabi oncom, cek di sosmed. Mau beli buku baru, cek sosmed. Yang menarik, setelah kerja interaksi dengan teman-teman di sosmed sudah sedemikian jarangnya, sehingga ketika kami bertemu, tidak cukup untuk slumber party semalam doang. Terlalu banyak cerita yang harus di update tak henti-henti XD. 



Saat ini jenis sosmed semakin banyak, namun saya memilih yang bisa mengakomodir kebutuhan saya saat ini saja. Kalau kebutuhannya masih seperti saat kuliah dulu, tidak akan tanggung-tanggung saya instal Path, periscope dll and make circle. Tapi dipikir-pikir kebutuhan saya sudah tidak disana. Rasanya sudah kenyang di masa muda seperti itu Iya saya sudah tua Make a peer and got popularity.


Lain lagi dengan suami saya. Lingkungannya saat ini ya 80% Sosmed. Hwahaha.. Dia penganut Working from home. Semuanya virtual. Virtual friends, virtual emotion tapi untungnya gak virtual money ya Beb (Eh entah ya, jangan-jangan virtual money juga XD).


But anyway sosmed itu ranah pribadi sih buat saya dan ya mungkin seharusnya seperti itu buat semua orang. Rata-rata orang menggunakan untuk mengakomodir kebutuhan emosionalnya. Begitupun saya. Namun, bijaklah. Masa sama sosmed aja harus baper?   Update status buat siapa yang emosi siapa yang kesinggung siapa. Mau dibilang generasi baper? :p. Masih banyak kegiatan lain yang perlu diperhatikan lebih dibanding sibuk menebak-nebak status orang itu buat siapa dan tersinggung. Duh rugi amat. Ingin sekali rasanya bilang “primitif banget kalau masih ada yang baper karena sosmed”. Tapi kan, hidup itu pilihan. Tsahhh.. Jadi ya silakan dipilih. But, Look! Ibaratnya orang udah sibuk belajar financial planning, investasi, bikin gojek (popular kan?) dan hal berguna lainnya, lo masih aja berantemin pilihan presiden.  -End-



-Irna-  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar